MODEL BUSINESS CANVAS MAKANAN OLAHAN RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA

Authors

  • Halomoan Hutajulu Universitas Cenderawasih
  • Muhammad Ismail Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua
  • Amelia Anna Nari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Papua
  • Nur Aini Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

DOI:

https://doi.org/10.37932/j.e.v11i2.326

Keywords:

model business canvas, rumput laut, pendapatan, produksi, pemasaran

Abstract

Potensi pengembangan rumput laut terbaik di Papua salah satunya terletak di Kabupaten Biak Numfor, masalah di lapangan menunjukkan minimnya modal usaha, pemasaran usaha tidak berkembang, harga yang rendah, hingga minimnya keberadaan industri makanan olahan rumput laut. Industri makanan olahan rumput laut yaitu pembuatan stik oleh kelompok usaha Khasanah dan Alifa di Kabupaten Biak Numfor. Tujuan penelitian menganalisis model bisnis canvas makanan olahan rumput laut oleh kelompok usaha Khasanah dan Alifa di Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua. Penelitian berlangsung Januari-Februari 2021 dengan menggunakan data primer yaitu berupa aktivitas produksi, pemasaran, modal usaha, biaya produksi, pendapatan usaha budidaya rumput laut dan produk stik dari rumput laut. Narasumber penelitian sebanyak 2 kelompok usaha pembuatan makanan stik yaitu Kelompok Khasanan dan Alifa. Metode pengumpulan data dengan cara survei menggunakan kuesioner dan wawancara. Metode analisis data menggunakan model business canvas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa segmentasi utama pelanggan adalah pelanggan anak-anak, karyawan/pekerja dan wisatawan lokal dan mancanegara, hubungan pelanggan penawaran langsung ke konsumen dan layanan pengantaran, proposisi nilai yaitu stik mengandung serat alami dan protein, aktivitas kunci meliputi produksi dan pemasaran, sumberdaya utama yaitu fisik, manusia, keuangan dan intelektual dan aliran pendapatan dari penjualan produk olahan rumput laut dan pendapatan dari konsinyasi.

References

Abidin, Z. (2019). Kontribusi usaha budidaya rumput laut dalam memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Jurnal pertahanan dan bela negara. 9(1): 31-44.

Anggadiredja, J. T. (2006). Rumput Laut, Jakarta: Penebar Swadaya.

Anwar, A. (2011). Analisis kebijakan dan strategi pengembangan usaha rumput laut Euchema Cottoni di Kabupaten Bantaeng. Octopus Jurnal ilmu perikanan. 1(1): 103-109

Boedianto, L. P. (2015). Strategi Pengembangan Bisnis Pada Depot Selaris Dengan Pendekatan Business Model Canvas. Agora. 3(2): 292-301.

Dewobroto, W. S. (2013). Penggunaan Business Model Canvas Sebagai Dasar iUntuk Menciptakan Alternatif Strategi Bisnis Dan Kelayakan Usaha. Jurnal Teknik Industri Universitas Trisakti. 1: 215-230.

Fleischman, D., & Craig, J. (2015). Exploring integration of non-economic goals into business models of small regional food enterprises: embedded value creation. Journal of new business ideas & trends. 13(2): 39-56

Ghezzi, A. (2014). The dark side of business models: the risks of strategizing through business models alone. Strategic Direction. 30(6): 1-4.

Hikmah. (2015). Strategi pengembangan industry pengolahan komoditas rumput laut E. Cotonii untuk peningkatan nilai tambah di sentra kawasan industrialisasi. J. kebijakan Sosek KP. 5(1): 27-36.

Hutajulu. H., Ismail, M., Nari A. A., & Aini, N. (2021). Analisis pengembangan ekonomi masyarakat nelayan pengelola rumput laut di Provinsi Papua. Laporan Penelitian. CSF Indonesia-IPB University.

Ilyas., Ridwan, M., Kasmi, M., Natsir, A. B. A., & Seniorita. (2020). Pengembangan daya saing usaha rumput laut secara integratif sebagai peningkatan income masyarakat pesisir di Kabupaten Pangkep. Jurnal Ipteks PSP. 7(13): 53-61.

Jackson, A., & Harjanti, D. (2015). Evaluasi dan perancangan model bisnis pada kaisar organizer dengan business model canvas. Agora. 3(2): 302-305.

Joyce, A., Paquin, R., Pigneur, Y., Nancy, & France. (2015). The triple layered business model can-vas: a tool to design more sustainable business models. Conference Contribution. With assistance of ARTEM. Nancy, France (Organizational Creativity International Conference). Available online at https://www.academia.edu/12914336/ The_triple_layered_business_ model_canvas_a_tool_to_design_more_sustainable_ business _model, updatedon 2015, checked on 6/20/2015.

Luhur, E. S., Witomo, C. M., & Firdaus, M. (2012). Analisa daya saing rumput laut di Indonesia (Studi kasus: Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara). Jurnal Sosek KP. 7(1): 55-66.

Mahdi, A. F., & Baga, L. M. (2018). Business model canvas perusahaan pengolahan rumput laut. Forum agribisnis. 8(1): 1-16

Mahdi, A. F. (2020). Strategi pengembangan koperasi pengolahan rumput laut dengan pendekatan business model canvas. Tesis [Sekolah Pascasarjana IPB University].

Maryam, N., Akhmad, R. (2018). Pola kemitraan usaha budidaya rumput laut di dusun Kaliantan Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru. Jurnal Geodika. 2(2): 25-40.

Morris, M. H., Schindehutte, M. & LaForge, R.W. (2006). Entrepreneurial marketing: a construct for integrating emerging entrepreneurship and marketing perspectives. Journal of Marketing Theory and Practice. 10(4): 1-19.

Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2012). Business model generation. Jakarta (ID): PT. Elex Media Komputindo.

Rafsanjani, A., Sunarsih, M., & Agustina, T. (2014). Efisiensi pemasaran dan pendapatan usahatani rumput laut (Eucheuma Cottoni SP) di Kabupaten Situbondo. Berkala ilmiah pertanian: xx(xx): 1-9.

Sediadi, A., & Budihardjo, U. (2000). Rumput laut komoditas unggulan. Jakarta: Grasindo Ristek.

Setyawati, E., Ma’arif, S. & Arkeman, Y. (2011). Inovasi hijau dalam industri pengolahan rumput laut Semi Refineed Carrageenan (SRC). Jurnal Teknik Industri. 21-30.

Shodiq, J., Yulisetiarini, D., & Sriono. (2016). Strategi pemasaran yang sesuai guna memasarkan rumput laut hasil budidaya Kabupaten Sumenep. Artikel ilmiah mahasiswa 2016. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/77479/JA%27FAR%20SHODIQ.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

Sudariastuty, E. (2011). Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pusat Penyuluhan dan Perikanan.

Suryawati, S. H., Nurlaili, Witomo, C. M., & Zamroni, A. (2017). Kemitraan pemasaran rumput laut dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Lombok timur dan Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggaran Barat. Buletin ilmiah Marina Sosial ekonomi kelautan dan perikanan. 3(1): 29-38.

Syahrir, M. (2017). Analisis strategi pemasaran rumput laut gracilaria SP di Kabupaten Bone (Studi kasus di Kecamatan Sibulue). Prosiding seminar nasional KSP2K II. 1(2): 122-137.

Tahir, R. (2020). Analisis hubungan rantai pasok terhadap kualitas rumput laut di Kabupaten Bantaeng. Jurnal galung tropika. 9(1): 19-30.

Teniwut, W. A., Betaubun, K. D., Marimin, M., & Djatna, T. (2020). Mitigasi rantai pasok rumput laut dengan pendekatan house of risk dan fuzzy AHP di Kabupaten Maluku Tenggara. Agritech. 40(3): 242-253.

Tsai, Y. L. (2006). Supply chain collaborative practise, 12th international federation of purchasing & supply management (IFPSM). Salzburg. 46162.

Winarno, F. G. (1996). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta; Pustaka Sinar Harapan.

Yuliasih, I., Wendrawan, F. T. (2013). Pengembangan model bisnis produk rumput laut (Euchema cottonii). E-Jurnal agroindustri Indonesia. 2(1): 134-144.

Downloads

Published

2023-08-18

How to Cite

Hutajulu, H., Ismail, M., Nari, A. A., & Aini, N. (2023). MODEL BUSINESS CANVAS MAKANAN OLAHAN RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA. Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis &Amp; Manajemen, 11(2), 240–251. https://doi.org/10.37932/j.e.v11i2.326